Sunday, December 14, 2014

Efek Jera


   Yuhu sudah lama gak ketemu. Udah masuk bulan Desember nih. Dan bentar lagi aku pulang ke rumah dari perantauan.. yay! Kali ini aku mau sedikit curhat aja karena minggu-minggu ini adalah minggu terpanjang menurutku. Banyak masalah yang datang silih berganti. Sebenernya gak bisa dibilang masalah juga sih, lebih tepatnya peringatan dari Yang Maha Esa. Kalau aku masih dikasih peringatan itu artinya Tuhan masih sayang bukan sama kita? Harus bersyukur untuk itu. Tapi masalah ini bener-bener ngehancurin pandangan beberapa orang di sekitarku terhadap aku. Yah.. Ini yang berat sih. Disindir sana sini. Diomongin sana sini. Tapi aku sadar sih ini juga karena ulahku sendiri. Ini pembuktian dari kalimat bijak yang lumayan populer.
 
   "Berani berbuat, berani tanggung jawab."

   Aku pernah baca di satu buku yang judul Indonesia-nya itu 'Ikuti Kata Hatimu'. Disitu dikatakan tentang masalah yang datang kepada kita. Sebenarnya Tuhan menibankan kepada kita masalah yang besar yaitu untuk membuat kita memandang masalah itu sebagai suatu pembelajaran. Kenapa harus masalah yang besar? Gini, Tuhan itu awalnya hanya memberi kita masalah yang ringan atau sebut saja melepar kerikil keada kita, tapi kita gak sadar juga akan lemparan itu sampai akhirnya Tuhan menibankan batu besar barulah kita sadar. Mungkin kasusku sama kayak gitu. Dulu aku pernah dapet masalah semacem ini tapi lebih ringan, jauh lebih ringan. Dan kali ini semakin berat dan membebani pikiran. Rasanya pengen mutar waktu, tapi gak mungkin kan. Penyesalan pasti ada. Sungguh ini suatu penyesalan yang berat.

   Hah... Aku udah nahan-nahan buat gak menghela nafas berat. Tapi ini emang berat. Ini benar-benar ngasih efek jera buatku. terlebih ini udah dekat waktu pulang. Harusnya aku bisa refresh pikiran malah 'kecantolan' masalah ini. Pemulihannya pasti butuh waktu yang gak singkat. Aku butuh bikin pembuktian. Mereka gak akan dengar janjiku, tapi merela ingin pembuktian. Sayangnya pembuktian pun tidak dapat menghapuskan hukuman duniawiku. Tak bisa menyelamatkanku. Hanya aku sendiri dan Tuhan yang bisa menyelamatkan aku dari efek berkepanjangan dari masalah ini. Dan aku berharap Tuhan bisa benar-benar menolongku. Sekalipun aku hamba yang berlumur dosa, yang hina, aku percaya Tuhan Maha Pengasih, Maha Penyayang.

   بسم الله الرحمن الرحيم
Alma Najmia Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.