Wednesday, May 21, 2014

Seleksi Tahap II Bina Antarbudaya Chapter Jogja


  What a relief. Ternyata aku lolos seleksi tahap 1, thank you god. Gak nyangka kalau bisa lolos. Dari kurang lebih 350 peserta di tahap 1 ada 81 peserta yang lolos ke tahap 2 and gladly I'm in. Di sekolahku ada 7 anak yang lolos ke tahap 2. Dan semuanya dapet batch 1. Semoga kita ber-7 bisa terus sampe ke seleksi tahap 3 dan benar - benar berangkat exchange *amin*.

   Minggu (18/05) kemarin aku ber-7 diantar pihak sekolah ke lokasi seleksi tahap 2 yaitu SMAN 9 Yk. Disana aku ngeliat wajah - wajah bahagia dan tegang. Ada beberapa wajah yang aku kenal disana. Wajah - wajah yang juga kulihat saat seleksi tahap 1. Seleksi tahap 2 adalah wawancara. And I hate that. Kenapa? Karena setiap aku tes untuk masuk ke organisasi atau apapun selalu gagal di wawancara. Semoga aja kali ini nggak. Setidaknya ada 2 wawancara yang harus kami, para peserta jalani. Diantaranya;
   1) Wawancara Bahasa Inggris
   2) Wawancara Bahasa Indonesia (Kepribadian)

   Kebetulan yang sangat kebetulan aku dapet jadwal wawancara kepribadian lebih dulu. Aku takut dan grogi setengah hidup. Gimana nggak? I'm the first. Pas dianter sama salah seorang volunteer aku disuruh untuk gak grogi dan tenang. Ok, I'm trying. Kataku dalam hati. Aku diantar ke ruangan R01. Letaknya di pojokan. Pas masuk aku langsung disambut oleh 2 orang pewawancara. Yang satu seorang bapak, and lately I know that beliau dosen psikologi. Yang seorang lagi seorang 'mbak-mbak' berhijab. Aku langsung pasang senyum manis ke 2 orang itu. Setidaknya untuk ngurangi grogi. Smile therapy


   Selama wawancara aku dibantai sama pertanyaan - pertanyaan menjatuhkan. Sumpah aku pengen nangis saat itu juga. Tapi aku tahan tangisku sampe pertanyaan "Masalah terbesar apa yang pernah kamu alami?". Walaupun sebenernya gak begitu sedih tapi aku langsung nangis saat cerita. Terlihat melankolis memang. Tapi jujur aja dari awal suaraku udah bergetar pengan nangis. Ditengah wawancara masuklah seorang lagi pewawancara. Seorang ibu-ibu. Beliau seorang dosen sosiologi. Ibu ini yang paling ngeselin dibanding pewawancara yang lain. Dan setelah mungkin 15-20 menit aku keluar dari ruangan. Lega rasanya.

  Wawancara kepribadian kebanyakan pertanyaan yang ditanyakan lebih dulu sama seperti pertanyaan-pertanyaan di formulir bagian kepribadian. Jadi coba inget-inget aja apa yang kamu tulis di formulir untuk menjawab pertanyaan.

  Saranku untuk wawancara tahap 2 itu don't try to impress them, just be yourself. Gak usah sok ngerti tentang korupsi, atau apalah yang bikin kalian terlihat kompeten. Cukup jadi diri kalian sendiri. Gak usah utarain tujuan ikut afs yang muluk-muluk. Be realistic. Yang sekiranya bisa kalian capai aja dan paham aja.Gak perlu dibuat-buat. Karena itu akan bikin susah diri kamu sendiri. So, make it simple and easy.

   Aku kembali ke hall. Berkumpul dengan peserta lain. Aku langsung cerita ke temen-temen soal wawancara tadi. Ternyata kebanyakan dari mereka dapet wawancara bahasa inggris duluan. Jadilah mereka tanya-tanya aku masalah wawancara tadi. Aku dapet kenalan beberapa orang di seleksi tahap ini, ada Ghazi dan Nadya. Mereka dari delayota (SMAN 8 Yk). Sebenernya masih ada lagi cuman aku lupa namanya. Hehe maaf teman :D

   Setelah nunggu agak lama sambil mendengarkan para returnee cerita tentang pengalaman mereka selama di negara yang mereka tempati aku dapet giliran wawancara bahasa inggris. Yang ini lebih santai darippada kepribadian. Lebih seperti ngobrol, tapi dalam bahasa inggris. Wawancara ini gak di dalam ruangan. Mungkin untuk mengurangi ketegangan peserta. Aku diwawancara di koridor. Letaknya dekat tangga. Ada 2 orang yang mewawancara aku. 2 orang, cewe dan cowo. Yang cowok namanya Tama. Yang cewek aku lupa siapa tapi cantik orangnya. Yang jelas di wawancara ini aku lebih enjoy. semua mengalir begitu saja. Aku cuma disuruh cerita tentang diriku, keluargaku, dan sekolahku.

   Kalau teman-temanku yang lain diminta menunjukkan bakat dan hobi. Tapi kok aku nggak ya? mungkin karena aku bilang bakatku kaligrafi. Bingung juga mungkin aku mau disuruh ngapain, haha. Wawancara ini gak berlangsung lama. mungkin sekitar 10-15 menit. Lumayan seru, aku pengen lagi. Tapi lain masalahnya kalau wawancara kepribadian. Sekali cukup.

   Saat di hall kita para peserta diajari AFS song. Liriknya gini nih;

   We are AFS-er
   Mighty AFS-er
   Everywhere we go
   People want to know
   Who we are
   So I tell them
   If they cannot hear us
   Sing a little louder
  
  Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sudah banyak peserta yang pulang. Tapi kami ber-7 masih menunggu jemputan. Yap dari sekolah. Kami ber-7 menyingkir dari hall yang mulai penuh sama peserta batch 2. Dan asal kalian tahu, peserta tidak disediakan snack. Jadilah kami ber-7 kelaparan. Setelah menunggu cukup lama. Mobil sekolah pun datang untuk membawa kami kembali ke asrama. Capek, pengen langsung tidur rasanya. tapi gak bisa. There's something that I have to do after the test

  Oke cukup sekian ceritaku tentang seleksi tahap 2. Akan berlanjut seandainya aku lolos. Doakan aku lolos ya. It will be great if you pray for me.


Thank you for visiting my blog.
and don't forget to leave comment.
I'd like to know your response, See you :)
Alma Najmia Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment